Senin, 05 Oktober 2015
Komponen
yang ditemukan didalam motherboard dapat bervariasi tergantung dari umur
motherboard dan level integrasinya.
1.
Chipset Motherboard
Chipset
motherboard menentukan kompatibilitas (kesesuaian) dari motherboard dengan
beberapa komponen sistem lainnya yang sangat vital. Hal ini juga akan
menentukan performa dan keterbatasan motherboard. Chipset akan terdiri dari
grup sirkuit mikro yang terkandung dalam beberapa chip terintegrasi atau satu
atau dua chip terintegrasi Very Large Scale Integration (VLSI). VLSI adalah
chip yang memiliki lebih dari 20,000 sirkuit. Chipset akan menentukan hal-hal
sebagai berikut:
- Jumlah RAM yang dapat digunakan oleh motherboard
- Tipe chip RAM
- Ukuran dan kecepatan cache
- Tipe dan kecepatan prosesor
- Tipe slot ekspansi yang dapat diakomodasi motherboard
2.
BIOS
Chip Read-only memory
(ROM) terletak di dalam motherboard. Chip ROM mengandung
instruksi yang dapat diakses secara langsung oleh mikroprosesor. Tidak seperti
RAM, chip ROM mengambil kembali apa yang terkandung didalamnya meskipun
komputer dimatikan. Isi ROM tidak dapat dihapus atau diubah dengan cara normal.
Transfer data dari ROM lebih lambat daripada RAM, tapi lebih cepat daripada disk
apapun. Beberapa contoh chip ROM dapat ditemukan dalam motherboard
termasuk BIOS ROM, electrically erasable programmable read-only memory
(EEPROM), dan Flash ROM.
Basic Input/Output
System (BIOS)
Basic input/output
system (BIOS) memiliki instruksi dan data dalam chip ROM yang mengontrol proses
boot dan hardware komputer. BIOS kadang disebut juga firmware.Chip
ROM yang mengandung firmware dinamakan chip ROM BIOS, ROM BIOS, atau
disederhanakan menjadi BIOS. Biasanya letak BIOS dalam motherboard sudah ditandai.
Sistem BIOS ini merupakan bagian yang sangat penting dalam komputer. Jika CPU
dikatakan sebagai otak komputer, sistem BIOS adalah jantung dari sistem. BIOS
akan menentukan hard drive apa yang telah diinstal user, dimana ada atau tidak
3.5 inci floppy drive, memori macam apa yang diinstal dan banyak bagian penting
lainnya dari sistem hardware pada waktu startup. BIOS bertanggung jawab untuk
melayani hubungan antara software operasi komputer dan berbagai komponen
hardware yang mendukungnya. Beberapa tanggung jawab berikut termasuk:
- Hosting program setup untuk hardware
- Mengetes sistem dalam proses yang dinamakan POST
- Mengkontrol semua aspek dalam proses boot
- Mengeluarkan kode kesalahan audio dan video ketika ada masalah selama POST
- Menyediakan instruksi dasar untuk komputer agar dapat mengatur peranti dalam sistem
- Menemukan dan mengeksekusi kode BIOS apapun dalam kartu ekspansi
- Menemukan volume atau sektor boot dari drive manapun untuk memulai sistem operasi
- Memastikan kesesuaian antara hardware dan sistem
BIOS
mudah terlihat letaknya karena ukurannya lebih besar dari pada kebanyakan chip
lainnya. Seringkali memiliki label plastik mengkilau yang memuat nama
manufakturer, nomer serial chip, dan tanggal produksi chip. Informasi ini
sangat penting ketika tiba waktunya dalam memilih chip untuk proses upgrade.
3.
EPROM, EEPROM, and Flash ROM
ROM
adalah cara paling umum digunakan untuk menyimpan program tingkat-sistem yang
harus tersedia dalam PC setiap saat. Contoh yang paling umum adalah program
sistem BIOS. Program BIOS disimpan dalam ROM yang dinamakan sistem BIOS ROM.
Dengan memiliki program ini dalam ROM yang disimpan secara permanen berarti
menyediakan data ketika power dinyalakan. Oleh karena itu, PC akan dapat
menggunakannya untuk mem-boot up sistem.
EPROM
dan EEPROM adalah chip ROM yang dapat dihapus dan diprogram ulang. Erasable
programmable read-only memory (EPROM) adalah tipe khusus dari programmable
read-only memory (PROM) yang dapat dihapus dengan menggunakan sinar ultraviolet
yang dilewatkan melalui jendela tembus pandang diatas chip. Karena chip ROM
memiliki instruksi yang dapat membuat peranti berfungsi dengan baik, kadangkala
harus diprogram ulang atau diganti ketika instruksi untuk peranti yang
diupgrade dibutuhkan. Tidak seperti EPROM, chip EEPROM dapat dihapus dengan
menggunakan voltase listrik normal yang lebih tinggi daripada menggunakan sinar
ultra violet. Ketika sistem BIOS termuat dalam EEPROM, maka dapat diupgrade
dengan menjalankan instruksi tertentu.
Flash
ROM adalah chip EEPROM spesial yang dapat dikembangkan sebagai hasil teknologi
pengembangan EEPROM. Toshiba menciptakan istilah untuk kemampuan chip dapat
dihapus dalam waktu sekejap atau sangat cepat. Flash ROM mengatur BIOS pada kebanyakan
sistem baru. Flash ROM ini dapat diprogram ulang dibawah penggunaan kontrol
software khusus. Meng-upgrade BIOS dengan menggunakan software khusus dikenal
sebagai flashing. BIOS diimplementasikan dalam flash memory yang dikenal dengan
nama plug-and-play BIOS, dan hal tersebut mendukung piranti plug-and-play. Chip
tersebut mengambil data ketika komputer dimatikan sehingga informasi secara
permanen disimpan. Flash memory lebih murah dan lebih powerfull daripada
teknologi chip EEPROM.
4.
Slot Ekspansi
Slot
Ekspansi adalah stopkontak dalam motherboard komputer yang menerima papan
sirkuit tercetak (printed circuit board). Slot Ekspansi juga dikenal dengan
nama soket. Semua komputer memiliki slot ekspansi yang membuat peranti tambahan
dapat dihubungkan ke dalam komputer. Peranti tersebut termasuk kartu video,
kartu I/O, dan kartu suara (sound card).
Terdapat
beberapa tipe slot ekspansi di dalam motherboard. Nomer dan tipe slot ekspansi
dalam komputer akan menentukan kemungkinan ekspansi di masa mendatang. Gambar dibawah ini
menunjukkan perbedaan dalam tipe slot. Slot ekspansi yang paling umum digunakan
meliputi ISA, PCI dan AGP.
5.
Riser cards
Kartu
riser (peningkat), ditunjukkan dalam Gambar
Gambar 43. Riser cards
,
digunakan ketika komputer di-load penuh. Secara fisik akan menambah slot
sehingga chip ataupun kartu dapat di plug. Dalam tampilan sederhana, case lebih
hemat tempat, kartu diplug ke dalam kartu riser yang terletak paralel dengan
motherboard.
Audio/Modem
Riser (AMR), ditunjukkan dalam Gambar
adalah
kartu plug-in untuk motherboard Intel. AMR mengandung audio dan atau sirkuit
modem. Intel menspesifikasi 46-pin tepi konektor untuk menyediakan interface
digital antara kartu dan motherboard. AMR memiliki semua fungsi analog, atau
kode, yang dibutuhkan untuk audio dan atau operasi modem.
AMR
berevolusi menjadi kartu Communications and Networking Riser (CNR), yang
menambah fungsi LAN dan jaringan rumah (home networking). Kartu CNR ditunjukkan
dalam Gambar
.
CNR
adalah interface 30-pin yang mengakomodasi dua format dan membuat variasi
audio/modem dan audio/network menjadi mungkin dilakukan.
Mobile Daughter Card
(MDC) ekuivalen dengan AMR untuk komputer laptop.
Tipe Bus
Komponen
dasar dari komputer saling dihubungkan menjadi satu dengan jalur komunikasi
dinamakan bus. Sistem bus adalah kumpulan konduktor paralel yang membawa data
dan mengontrol sinyal dari satu komponen ke komponen lainnya. Mengingat bahwa
konduktor dalam komputer modern adalah penjejak metalik (metallic traces) yang
terdapat dalam papan sirkuit.
Terdapat
tiga tipe sistem bus yang dapat diidentifikasikan berdasarkan tipe informasi yang
dibawa. Hal ini termasuk bus alamat, bus data dan bus kontrol.
Bus alamat adalah jalur
satu arah (unidirectional pathway).Unidirectional berarti informasi hanya bisa
berjalan satu arah.Fungsi dari jalur adalah untuk membawa alamat yang
dahasilkan dari CPU ke memori dan elemen I/O dalam komputer tersebut.Nomer
konduktor dalam bus menentukan ukuran bus address. Ukuran bus address
menentukan nomer lokasi memori dan elemen I/O yang dapat di-address oleh
mikroprosesor.
Bus data adalah jalur
dua arah (bidirectional) untuk arus data.Bidirectional berarti
informasi dapat berjalan dalam dua arah. Data dapat mengalir sepanjang bus data
dari CPU ke memori selama operasi penulisan, dan data dapat berpindah dari
memori komputer ke CPU menjelang operasi pembacaan. Bagaimanapun juga, jika dua
peranti menggunakan bus data ini pada waktu yang bersamaan, maka akan terjadi
kesalahan data. Peranti apapun yang tersambung ke dalam bus data harus memiliki
kemampuan untuk menahan keluaran (output)-nya sementara ketika tidak terlibat
dengan aktivitas dengan prosesor. Status ini dinamakan status mengambang
(floating state). Ukuran bus data, diukur dalam bit, mewakili ukuran huruf
suatu komputer. Secara umum, semakin besar bus data, semakin cepat sistem
komputernya. Ukuran bus data normal adalah 8-bit atau 16-bit untuk sistem lama
dan 32-bit untuk sistem baru. Sistem bus 64-bit saat ini masih dalam tahap
pengembangan.
Bus
kontrol membawa kontrol dan sinyal timing yang dibutuhkan untuk mengkoordinasi
aktivitas dari keseluruhan komputer. Sinyal bus kontrol tidak harus terhubung
satu sama lain, tidak seperti bus data dan alamat. Beberapa merupakan sinyal
output dari CPU, beberapa lagi merupakan sinyal input ke CPU dari elemen I/O
dalam sistem. Setiap tipe mikroprosesor merespon terhadap sinyal kontrol set
yang berbeda. Sinyal kontrol yang umum digunakan saat ini adalah sebagai
berikut:
- System Clock (SYSCLK)
- Memory Read (MEMR)
- Memory Write (MEMW)
- Read/Write Line (R/W Line)
- I/O Read (IOR)
- I/O Write (IOW)
Jenis port Rear Panel
Selain dari yang tampak pada
motherboard yang dipasang
pada chasing, maka dibagian belakang CPU juga akan tampak beberapa jenis port
dan soket seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini :